Wabup Dra. Hj. Maya Rosida, MM melakukan pemotongan pita menandai peresmian kantor UPK PNPM Kecamatan Garung yang baru ( 18/10) |
GARUNG - Sebanyak 50 persen dari total dan sosial sebesar 156
juta UPK PNPM Kecamatan Garung, disalurkan untuk sektor produktif. Hal itu
dilakukan sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap proses
pemberdayaan rumah tangga miskin.
“Dana sosial berasal dari surplus UPK PNPM garung tahun 2011 yang
diperoleh dari laba keuntungan satu tahun SPP dan UEP yang di kelola oleh UPK,”
ungkap Ketua UPK Garung Suwandi Suryaningrat usai melakukan pembagian
surplus UPK dan peresmian kantor baru kemarin ( 18/10) di komplek kantor
Kecamatan Garung.
Dijelaskan, total keuntungan pada tahun 2011 sebesar Rp.687 juta,
sedangkan yang dialokasi untuk dana sosial sebesar 25 persen atau Rp.156 juta.
“ dana sosial tersebut 50 persen untuk sector produktif, 20 persen untuk guru
PAUD dan sisa 30 persen untuk yatim piatu dan anak sekolah,” sebutnya.
Terdapat sekitar 400 kelompok pemanfaat dana Simpan pinjam dan
total asset mencapai Rp.5,5 milyar yang di garap oleh UPK Kecamatan Garung,
dengan jumlah rumah tangga miskin sekitar 5 orang per kelompok. Itu
artinya ada sekitar 2000 RTM yang diberdayakan oleh UPK.
Camat Garung Didik Wibawanto mengatakan, sejak dibentuk dengan nama PPK pada tahun
2003, aset UPK PNPM Kecamatan Garung sudah mencapai Rp.5,5
Milyar, di luar dana percepatan infrastruktur. Dengan manajemen pengelolaan
dana yang baik, pihak UPK berhasil menyisihkan dana surplus sejak tahun 2008
hingga 2012, sehingga mampu membangun gedung baru.
“ Sebelum
adanya gedung baru itu, UPK Garung sempat pindah kantor dua kali, karena kurang
layak untuk pelayanan terhadap masyarakat,” bebernya.
Selain penjelasan terkait pengelolaan dana
PNPM, Didik meminta kepada Wakil Bupati agar turut mendorong
terwujudnya payung hukum yang jelas untuk melindungi aset UPK PNPM. Hal itu
menurut Didik penting, mengingat besarnya aset yang dikelola UPK, sedangkan
kelanjutan program nasional tersebut belum memiliki kepastian.
Di lain pihak, Didik juga mengungkapkan
betapa peran dan fungsi UPK PNPM sudah benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Seperti dana sosial yang diserahkan untuk subsidi operasional guru TK dan PAUD,
penguatan usaha ekonomi produktif, serta bantuan untuk anak yatim piatu.
Sementara itu, Wabup Wonosobo Maya Rosida mengaku sangat puas
dengan hasil pembangunan gedung UPK Kecamatan Garung yang cukup mewah
dan represntatif bagi pelayanan masyarakat. Menurutnya, dengan dana sekitar
Rp.240 juta, gedung yang di bangun mampu menandingi kemewahan bank-bank
nasional maupun swasta.
Wabup Maya Rosida menyerahkan gerobak bakso bagi pedangang bakso binaan UPK PNPM Kecamatan garung ( 18/10) |
“ pembangunan ini menunjukkan pola manajemen yang bagus dalam
pengelolaan keuangan, efektifitas dan efisiensi pembanguan tersebut layak
menjadi contoh,” katanya
Dana
surplus UPK Tahun 2011 yang mencapai Rp.156 Juta tersebut diserahkan secara
langsung oleh Wakil Bupati kepada anak-anak yatim, pedagang bakso, serta
penjual jajan pasar. Kepada anak-anak yaitu, Wabup menyerahkan dana pendidikan
dan peralatan sekolah untuk mendukung proses belajar mengajar. Untuk pedagang
bakso, Wabup menyerahkan gerobak untuk jualan, dan untuk pedagang jajan,
diserahkan sebuah etalase kaca. (gus)